Sunday, November 4, 2007

In retrospect

... a.k.a. Kilas balik

Tanpa terasa sdh lebih 20 tahun berlalu sejak aku kerap berurusan dgn obsgyn. Dua puluh tahun tanpa kunjungan reguler, artinya tanpa check-up apapun. Sampai baru-baru ini aku merasa perlu melakukannya lagi, kala usia menginjak paruh kedua dr era "40s"-ku dan anak-anakku sdh memasuki usia 20-an mereka.

Agak terkejut jg menyaksikan bgmana my obsgyn has aged. Dan kemudian sadar bahwa kalau aku saja sdh di babak 40s, tentunya dia jg dia sdh di babak 60s. Usia yg cukup senior utk ukuran Indonesia.

Tiba-tiba saja ini jg menyadarkanku--lagi--tentang kefanaan, mortalitas, sesuatu yg sebenarnya sdh mulai terpikir secara sangat serius ketika aku menginjak usia pertengahan 30s.

Kunjungan terkiniku mengantarkanku pd sederet proses pengobatan yg sampai hal ini kutulis masih berlangsung.

Dlm proses ini pula aku menyadari adanya perubahan di kalangan pasien--dan perawat rumah sakit--di mana obsgynku berpraktek. Banyaknya kaum yg kuistilahkan sebagai "the jilbabers".

Duapuluh tahun lalu--dan aku sgt pasti akan hal ini--tak satupun pasien obsgynku (yg konon salah satu obsgyn paling laris en terkenal di negeri ini)--mengenakan jilbab, apalagi para perawatnya.

Skrg, plg tidak separuh dr pengunjung tetapnya adalah para "jilbabers" sementara satu, dua perawat yg umumnya sdh senior adalah pemakai jilbab juga. Pemandangan yg sungguh membuatku bertanya-tanya: What has actually happened in the last 20 years in terms of spirituality of the Indonesian people?

Kilas balik apa yg hrs kulakukan utk memahami fenomena ini?

No comments: